Drama Korea I’ts Okay Not To Be Okay merupakan drama yang sempat ramai di masyarakat Korea dan Indonesia sesuai survei Nielsen Korea. Drama Korea ini mendapati rating puncak tertinggi dengan jumlah 7,6%. Dama Korea It’s Okay Not To Be Okay juga membawa persoalan mengenai kesehatan mental serta mencoba untuk mencari sisi lain dari pengidap autisme yang diperankan oleh tokoh Moon Sang-tae. Drama Korea ini juga mengemas ceritanya dengan baik menggunakan cerita bergenre romansa untuk menarik perhatian lebih banyak masyarakat. Seperti drama Korea yang sekarang banyak diminati oleh khalayak, dalam drama Korea tidak hanya menceritakan mengenai percintaan, persahabatan atau permusuhan saja. Drama Korea tersebut juga mempunyai nilai dan pesan moral untuk khalayak yang menyaksikannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pesan moral yang terdapat dalam drama Korea It’s Okay Not To Be Okay menggunakan metode kualitatif dan analisis semiotika Charles Sanders Peirce yaitu segitiga makna yang di dalamnya terdapat representament, object dan interpretant dengan paradigma konstruktivisme. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa drama Korea It’s Okay Not To Be Okay terdapat pesan moral di dalamnya yaitu berupa menghadapi trauma masa lalu, mempunyai simpati dan empati, kasih sayang orang tua, tidak berbohong, menerima dan menghargai perbedaan, jangan terjebak di zona nyaman, jangan egois, rendah hati, mengungkapkan emosi dan perasaan, hidup harus tetap berjalan, keterbukaan diri dan stigma negatif mengenai autisme.
Kata kunci: Drama Korea, Pesan Moral, Semiotika Charles Sanders Peirce