Tiga tahun terakhir turnover karyawan memiliki angka yang cukup tinggi pada PT.XYZ. Kondisi ini yang menjadi tantangan bagi perusahaan untuk tetap menjalankan target dan tujuan. Berdasarkan wawancara dan observasi karyawan merasakan hal yang kurang nyaman atau lingkungan kurang sehat akan menjadi pemicu tingginya angka turnover pada PT.XYZ. Dalam beberapa tahun terakhir perusahaan sedang gencar dalam mengembangkan bisnisnya dengan melebarkan sayap yang lebih luas. Tantangan ini menjadi fokus utama karyawan agar dapat mencapai tujuannya. Tanpa di pungkiri tekanan terhadap karyawan akan berbeda. Tekanan terhadap karyawan ini dapat menstimulasi kondisi-kondisi toxic dalam perusahaan sehingga dapat mempengaruhi employee engagement.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan toxic workplace environment, employee engagement, Job Burnout pada PT.XYZ, dan pengaruh toxic workplace environment terhadap employee engagement pada perusahaan PT.XYZ dengan menggunakan mediasi variabel job burnout.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kuantitatif, dengan jenis penelitian deskriptif, dan tipe penyelidikan kausal. Penelitian ini menyebarkan kuesioner pada 160 responden, dengan teknik non- probability sampling dan menggunakan proposive random sampling. Penelitian ini menggunakan partial least squares structural equation modeling (PLS-SEM versi 3.3.3).
Hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa variable toxic workplace environment pada PT. XYZ termasuk kedalam kategori sedang, job burnout termasuk kedalam kategori sedang, dan employee engagement termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil uji analisis koefisien determinasi nilai R-square menunjukan bahwa variabel job burnout mempengaruhi terhadap variable toxic workplace environment sebesar 76,1% dan variabel employee engagement dipengaruhi oleh toxic workplace environment dan mediasi varible job burnout sebesar 73,4%.
Kesimpulan hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa toxic workplace environment terbukti berpengaruh negative dan signifikan terhadap employee engagement dan job burnout mendukung hubungan mediasi diantaranya pada PT.XYZ. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi PT.XYZ untuk dapat meningkatkan employee engagement pada perusahaan dengan memfasilitasi dalam sosialisasi stress management dan budaya lingkungan kerja yang sehat dan balance kepada karyawan yang harapannya dapat menekan adanya keadaan toxic workplace environment dan meningkatkan employee engagement di PT.XYZ
Kata Kunci: Toxic Workplace Environment, Employee Engagement, Job Burnout