Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau yang sering dikenal dengan Taman Satwa Jurug merupakan kebun binatang yang didirikan pada tahun 1901 oleh Sri Susuhunan Paku Buwono X yang berlokasi di tepi Sungai Bengawan Solo. Selain sebagai tempat wisata, TSTJ juga berfungsi sebagai lembaga konservasi hewan langka. Berdasarkan data tahun 2017 dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Solo, Taman Satwa Taru Jurug Solo menempati posisi nomer dua dalam jumlah kunjungan wisatawan terbanyak. Total kunjungan yang ada sebanyak 403.239 wisatawan. Namun sayangnya area Taman Satwa Taru Jurug Solo belum memiliki fasilitas signage dan wayfinding efektif dan efisien sesuai dengan prinsip dan teori yang benar. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data perancangan ini adalah observasi, wawancara, studi Pustaka, dan kuisioner. Sedangkan, untuk metode analisis data menggunakan metode matriks. Hasil akhir dari perancangan ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat Ketika sedang mengunjungi Taman Satwa Taru Jurug Solo dan secara tidak langsung akan memperkuat citra Taman Satwa Jurug Solo.