Batik, merupakan warisan budaya yang telah dilestarikan dari generasi ke generasi di
Indonesia. Batik Indonesia diakui oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 dalam
Daftar Representatif sebagai Representative list of the Intangible Cultural Heritage of
Humanity karena kaya akan simbol dan filosofi kehidupan masyarakat Indonesia. Sejarah
batik di Solo berawal dari Kerajaan Pajang lebih dari 4 abad yang lalu. Memasuki abad ke20, batik menjadi salah satu identitas ekonomi masyarakat Surakarta dan hingga saat ini
nilai komersialnya lebih unggul dari pendidikan. Mengenai kebutuhan akan sarana
penunjang pendidikan tentang batik yang meliputi rekreasi dan apresiasi perlu adanya
Perancangan Desain Interior Museum Batik di Surakarta. Perancangan baru mengacu pada
peningkatan fungsional museum sebagai tempat peristirahatan atau berteduh, pembinaan
atau pengasuhan dan pergaulan. Objek yang digarap berfokus pada interior ruang Lobby,
Informasi, Pameran, Showroom dan Workshop. Perancangan mengaplikasikan pendekatan
Keariifan Lokal Arsitektur Surakarta yang dipadukan tema “Batik sebagai pengaruh zaman
dan lingkungan” serta konsep yang mengusung penggayaan “Etnik Kontemporer”.
Penerapan tema dan konsep bertujuan memberikan pengalaman terhadap pengunjung
dalam mengunjungi sebuah museum budaya yang mampu mengedukasi dengan aktifitas
yang lebih inovatif dan atraktif.