Beberapa titik di sepanjang jalur Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) mengalami pelemahan sinyal hingga berada di ambang batas standar Key Performance Index (KPI). Saat berkomunikasi menggunakan layanan data khususnya komunikasi Voice over Internet Protocol (VoIP), user sering mengalami kegagalan dan mengalami reconnecting secara otomatis. Pelemahan sinyal menimbulkan ketidaknyamanan user dalam berkomunikasi di sepanjang jalur Tol Layang Japek.
Klasifikasi permasalahan diawali dengan melakukan drive test di sepanjang jalur Tol Layang Japek dengan menganalisis parameter delay, jitter, packet loss, Reference Signal Received Power (RSRP), Signal to Interference Noise Ratio (SINR), throughput, dan user connected. Perbaikan terhadap coverage dilakukan dengan menggunakan skenario pengaturan parameter jaringan seperti mengubah arah azimuth antenna dan carrier aggregation.
Hasil analisis yang telah dilakukan didapatkan nilai nilai rata-rata persebaran RSRP pada jaringan eksisting adalah -92,31 dBm dan mengalami peningkatan setelah dilakukan perbaikan menjadi -76,66 dBm, dengan nilai persentase threshold yang juga mengalami peningkatan dari 100% > -105 dBm menjadi 100% > -100 dBm. Nilai rata-rata persebaran SINR adalah 5,17 dB mengalami peningkatan menjadi 7,79 dB. Nilai persentase threshold SINR juga mengalami kenaikan dari nilai sebelumnya 42,6% menjadi 94,8%. Nilai rata-rata persebaran throughput adalah 19,985 Mbps mengalami peningkatan menjadi 33,048 Mbps. Hasil analisis mengenai permasalahan user yang gagal terkoneksi pada jaringan eksisting sebanyak 3.527 user (9,7%) mengalami penurunan menjadi 123 user (0,3%). Nilai delay sebesar 93,93 ms, nilai jitter sebesar 40,4 ms, dan nilai packet loss sebesar 1,04%. Ketiga nilai tersebut sudah memenuhi KPI dari Quality of Service (QoS).