PT. XYZ merupakan suatu perusahaan di bidang telekomunikasi. Divisi konstruksi merupakan unit yang bertanggung jawab atas proyek, mulai dari initiation hingga closing. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan pihak perusahaan, penulis menemukan permasalahan yaitu divisi konstruksi masih mengalami beberapa kendala dalam menjalankan proyek, dimana terdapat beberapa lokasi proyek yang di drop. Proyek di drop dikarenakan divisi konstruksi tidak mendapatkan ijin dari beberapa pihak stakeholder. Namun sangat disayangkan, stakeholder tidak dipertimbangkan dalam KPI divisi konstruksi. Dari permasalahan yang ada, maka dibutuhkan suatu model pengukuran kinerja yang dapat mengintegrasikan pada kebutuhan dan keinginan dari para stakeholder, yaitu
menggunakan performance prism. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil dari perancangan Key Performance Indicator (KPI) divisi konstruksi pada PT. XYZ dengan menggunakan Performance Prism. Adapun
sepuluh PI paling penting yang terpilih sebagai KPI divisi konstruksi yaitu pelaksanaan evaluasi (4,41%), pengawasan proyek oleh holding company (4,41%),persentase pengimplementasian project management (2,89%), persentase proyek selesai tepat waktu (2,84%), optimasi alokasi anggaran (2,79%), persentase pengontrolan proyek oleh pimpinan (2,64%), pengawasan proyek oleh customer (2,59%), tingkat kesesuaian produk (2,59%), perawatan sarana dan fasilitas (2,53%), dan tingkat keahlian supervisor (2,51%).
Kata kunci: Pengukuran Kinerja, Key Performance Indicator (KPI), Performance Prism