PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, dengan sepatu merek Decathlon sebagai produk yang di produksi. PT. XYZ menerapkan maketo-order dengan beberapa spesialisasi seperti ukuran sepatu, jumlah pesanan dalam sekali produksi, hingga waktu pengiriman sepatu dan based on CBA (Component by Advance) dengan spesialisasi bahan sepatu yang akan dipakai dalam kegiatan produksi. Dalam melakukan produksi sepatu Decathlon dari proses cutting hingga final inspection, masih terdapat produk defect yang dihasilkan. Salah satu proses yang terdapat defect dan menjadi fokus pada penelitian adalah proses sablon. Dari data historis jumlah produksi dan jumlah produk defect sepatu Decathlon tahun 2019, rata-rata defect yang dihasilkan adalah 12% yang berarti nilai ini masih diatas batas toleransi yang ditetapkan perusahaan sebesar 10%. Penelitian ini menggunakan pendekatan DMAI. Pada tahap define, berisi pembuatan diagram SIPOC, identifikasi CTQ, identifikasi tahapan proses dan identifikasi masalah pada setiap tahapan proses. Pada tahap measure, berisi pembahasan mengenai perhitungan stabilitas dan kapabilitas proses. Pada tahap analyze, berisi analisis akar masalah dengan menggunakan digram fishbone, 5 why’s, serta analisis usulan perbaikan dengan FMEA. Pada tahap improve, berisi usulan perbaikan untuk mengurangi defect menggunakan 5W+1H. Usulan perbaikan yang dilakukan adalah dengan membuat instruksi kerja untuk proses sablon, penggunaan mesin conveyor dryer untuk proses pengeringan kain hasil sablon, pembuatan lembar pemeliharaan dan perawatan mesin conveyor dryer dan pengunaan visual display.
Kata kunci: Decathlon, Proses Sablon, Defect, DMAI, Instruksi Kerja, Conveyor Dryer, Lembar Pemeliharaan, Visual Display