Dinamika akan kebutuhan teknologi digital pada industri jasa keuangan mulai dirasakan akibat masuknya para pelaku inovasi disruptif, seperti fintech. Hal ini juga tengah dirasakan oleh PT Pegadaian. Perusahaan dituntut untuk segera melakukan transformasi bisnis ke arah digital agar mampu bertahan ditengah persaingan industri keuangan yang semakin ketat. Dalam melakukan transformasi bisnis perlu memperhatikan prinsip perusahaan diantaranya Good Corporate Governance (GCG) dan tata kelola TI sehingga dapat memberikan hasil yang optimal dan berhasil membawa PT Pegadaian bertransformasi menjadi perusahaan jasa keuangan digital.
Dalam penelitian ini digunakan metodologi perancangan arsitektur menggunakan kerangka kerja TOGAF 9.1 ADM pada proses manajemen layanan TI tahap Service Operation yang mengacu pada ITILV3. Pada penelitian ini dibatasi hanya pada perancangan EA dengan menggunakan TOGAF 9.1 ADM. Pada fase perencanaan (preliminary), Fase A: Architecture Vision, Fase B: Business Architecture, Fase C: Information System Architecture (Data Architectur dan Application Architecture), Fase D: Technology Architecture, Fase E: Opportunities and Solutions, dan Fase F: Migration Planning. Dalam perancangan arsitektur ini juga menggunakan ITILV3 tahap Service Operation.
Penelitian ini akan menghasilkan solusi berupa rancangan arsitektur baseline dan targeting pada core layer (bisnis, data, aplikasi, teknologi) menggunakan TOGAF 9.1 ADM sebagai kerangka kerja pada proses manajemen layanan TI yang mengacu pada ITILV3. Pada penelitian ini juga akan menghasilkan roadmap TI yang menggambarkan arsitektur targeting pada core layer yang telah dirancang. Rancangan roadmap TI dapat digunakan sebagai panduan PT Pegadaian dalam melakukan perancangan arsitektur untuk melakukan transformasi sebagai jawaban atas dinamika bisnis dan organisasi dengan tetap menjaga komitmen terhadap prinsip GCG dan tata kelola TI secara optimal.
Kata Kunci: inovasi disruptif, fintech, GCG, enterprise architecture, TOGAF ADM, ITILV3, roadmap