ABSTRAK
PEMANFAATAN DAUN KETAPANG (FICUS LYRATA) SEBAGAI PEWARNA ALAM DENGAN TEKNIK IKAT CELUP PADA PRODUK FASHION
Oleh
DALILAH APRILIA
NIM: 1605160080
(Program Studi S1 Kriya)
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya potensi daun ketapang yang mengandung zat tanin untuk dimanfaatkan sebagai zat pewarna alami yaitu menghasilkan warna nuansa merah keunguan dan berkesan pekat saat diaplikasikan pada kain yang berasal dari serat alam. Adanya potensi zat pewarna alami daun ketapang yang belum dimanfaatkan secara maksimal pada produk fashion dengan teknik ikat celup yang menghasilkan warna ekslusif dan karya seni yang memiliki nilai jual yang tinggi menjadi fokus perhatian penelitian. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan daun ketapang yang dapat dijadikan sebagai pewarna alam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan eksperimentatif, dimana proses pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur dan wawancara. Hasil pewarnaan tanpa zat lain akan menghasilkan warna bernuansa merah keungungan pada kain dimana semakin lama proses pencelupan yang dilakukan maka warna yang dihasilkan semakin tua dan pekat. Penambahan mordan pada proses pencelupan menghasilkan warna yang lebih beragam. Mordan yang digunakan pada penelitian ini adalah mordan tawas dan mordan garam, dikarenakan mordan inilah yang paling maksimal. Warna yang dihasilkan pada proses pencelupan bergantung pada mordan, waktu, suhu, dan jumlah pencelupan. Pengolahan kain menggunakan teknik ikat celup akan menghasilkan motif yang diinginkan dan bagian unsur detail warna busana yang ditawarkan berupa busana casual yang sederhana-timeless, namun tetap stylish. Sehingga dapat disimpulkan, daun ketapang sebagai pewarna alam yang diaplikasikan dengan teknik ikat celup dapat diolah secara optimal dan menghasilkan warna yang pekat pada kain.
Kata Kunci : Daun Ketapang, Teknik Ikat Celup, dan Produk Fashion.