Pada saat ini industri modest fashion berkembang dengan sangat pesat, contohnya beberapa brand modest wear asal Bandung yaitu Zaha, Dya dan Zyskuxena. Namun, peningkatan produksi modest wear di Bandung berbanding lurus dengan banyaknya jumlah limbah kain sisa produksi yang dihasilkan. Kepadatan limbah kain sisa produksi modest wear menghasilkan beberapa masalah baru yaitu ketersediaan ruang yang minim untuk menyimpan limbah. Pengolahan limbah hanya sekedar dijual dan dijadikan isi dari boneka ataupun hanya dibuang begitu saja.
Oleh karena itu penulis melihat potensi dari sisa kain tersebut, yang diolah ulang menjadi produk fesyen yang memiliki nilai estetik, fungsional dan ekonomis. Dalam pemanfaatan sisa kain ini menggunakan teknik aplikasi imbuh. Penulis juga mengambil salah satu lokal konten untuk dijadikan inspirasi, yaitu kue lapis legit. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berupa observasi, wawancara, studi literatur dan eksplorasi untuk menghasilkan komposisi limbah yang akan digunakan.
Kata kunci: Limbah kain, produk fesyen, modest wear, Teknik aplikasi imbuh.