Perancangan ini mengangkat fenomena stereotip terhadap orang lain khususnya Muslim yang dianggap ekstremis melalui atribut di Kota Bandung. Hal ini dibentuk oleh gelembung saring di media sosial yang memungkinkan seseorang terjebak dalam satu cara pandang yang terisolasi mengenai mereka, usia remaja menjadi fokus penelitian ini sebagai kelompok masyarakat yang kerap mengakses informasi secara cepat. Perancang sebagai sutradara ingin mengangkat fenomena tersebut dalam bentuk film pendek. Dengan menempuh metode penelitian kualitatif dan pendekatan fakta sosial serta fokus pada fakta sosial, peneliti menjabarkan proses dan penyebab terbentuknya stereotip terhadap subjek untuk menjadi landasan bagi perancangan film pendek. Tujuan perancang ialah untuk memahami dan sebagai bentuk upaya mengurangi dampak stereotyping terhadap muslim ekstremis di Kota Bandung. Bahwa lingkungan, termasuk media sosial dapat membangun kecurigaan terhadap orang lain khususnya dapat memengaruhi cara pandang terhadap yang dianggap muslim ekstremis.