Terminal bus merupakan sebuah elemen vital bagi sebuah kota, karena berfungsi sebagai pintu masuk bagi masyarakat yang akan datang ke sebuah kota menggunakan alat transportasi darat bus. Terminal Baranangsiang berada di Kota Bogor, kondisi terminal ini sangat memprihatinkan. Banyak fasilitas yang tidak berfungsi secara optimal, tidak memiliki sirkulasi dan papan petunjuk yang jelas, sehingga sering membuat kebingungan bagi penumpang. oleh karena itu, pendekatan wayfinding ini dapat memecahkan masalah ini. Wayfinding, adalah sebuah kemampuan untuk menemukan jalan menuju suatu lokasi. Oleh karena itu, perlu melakukan revitalisasi terminal tersebut.
Revitalisasi terminal Baranangsiang, menggunakan pendekatan wayfinding, karena terminal memiliki tinggat sirkulasi dan perpindahan orang tinggi. Perancangan interior ini memperpadukan antara modern dengan lokalitas Bogor, membuat terminal ini kembali kemasa kejayaannya pada tahun 1970an. Perancangan Terminal Baranangsiang pada masa pandemic Covid-19 ini menggunakan protocol kesehatan yang dibuat oleh WHO.