Pengelolaan kinerja karyawan di Dana Pensiun Telkom difokuskan pada upaya untuk meningkatkan produktivitas dan kontribusi karyawan terhadap pencapaian target perusahaan. Hal ini sejalan dengan strategi perusahaan bahwa untuk mencapai tujuan perusahaan harus didukung oleh kinerja karyawan yang tinggi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta empiris bahwa kinerja karyawan Dana Pensiun Telkom belum sesuai target perusahaan karena masih ada karyawan yang mendapatkan nilai kinerja P3 pada kurun waktu tahun 2017 sampai dengan 2019, dimana perusahaan menargetkan nilai kinerja karyawannya minimal pada kategori P2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan pelatihan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada kantor Dana Pensiun Telkom Bandung.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan metode analisis deskriptif. Pengambilan sampling menggunakan metode sampling jenuh dengan jumlah responden 50 karyawan Dana Pensiun Telkom Bandung. Teknik yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS ver 24.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pelatihan secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 17,4%. Budaya organisasi secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 19,3%. Hasil secara simultan menunjukan bahwa pelatihan dan budaya organisasi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di kantor Dana Pensiun Telkom Bandung sebesar 36,7% dan sisanya sebesar 64,3% dipengaruhi oleh variabel lain.
Kata Kunci : Pelatihan, Budaya Organisasi, Kinerja Karyawan