Hampir sebagian masyarakat Indonesia adalah perempuan muslim, namun hal tersebut tidak menjamin terciptanya keadilan pada kaum perempuan dengan identitas Islam. Tindak ketidakadilan diakibatkan oleh berbagai aspek, salah satunya adalah paham keagamaan yang patriarki. Indonesia sendiri merupakan negara dengan mayoritas agama Islam, namun ideologi yang diajarkan Islam sendiri masih sering dipandang sebagai agama yang melanggengkan praktek patriarki karena aturan agamanya yang dianggap mengunggulkan laki-laki.
Stand-up comedy menjadi sarana kritik untuk memperbincangkan isu-isu sensitif yang masih tabu di masyarakat. Seperti isu tentang perempuan dan agama. Maka untuk meninjau fenomena tersebut peneliti melibatkan teori feminisme Qasim Amin di dalamnya sebagai bentuk pembebasan terhadap perempuan. Penelitian ini mencoba mengupas permasalahan mengenai perempuan muslim yang disampaikan melalui pertunjukan stand-up comedy yang bertajuk ‘komika santri’ yang dibawakan oleh Sakdiyah Ma’ruf.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang diawali oleh teknik pengumpulan data dokumentasi terhadap video pertunjukan ‘komika santri’ kemudian peneliti menganalisis teks berupa wacana perempuan muslim yang disampaikan Sakdiyah Ma’ruf, dengan menggunakan metode analisis wacana Sara Mills dengan tiga tahapan analisis yaitu kata, kalimat dan wacana. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perempuan muslim masih mendapatkan tindak ketidakadilan di masyarakat, dan terdapat kritik yang disampaikan bahwa bukan agama yang menjadi sumber permasalahan perempuan, melainkan budaya, masyarakat dan keluarga yang mengikat pandangan patriarki tersebut.
Kata kunci : Feminisme, Analisis Wacana Sara Mills, Stand-Up Comedy