Media massa adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan denga kehidupan kita pada saat ini, dikarenakan media massa adalah sumber informasi, hiburan, serta edukasi bagi masyarakat pada zaman ini. Namun apa jadinya bila media massa ternyata hanya menjadi suatu alat kepentingan ekonomi serta politik para golongan tertentu? serta membuat media tersebut menjadi tidak netral atau independen lagi dalam menyiarkan atau memproduksi sesuatu? Hal tersebut akan menyebabkan permasalahan sosial dikarenakan masyarakat sebagai konsumen media massa, akan menerima tayangan yang telah sengaja di setting untuk kepentingan golongan tertentu. Serta akan munculnya sebuah kritik sosial, yang dibuat untuk memperbaiki masalah ini. Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk mengetahui representasi kritik sosial yang terkandung dalam film dokumenter ‘’Di Balik Frekuensi’’. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan paradigma kritis yang menggunakan teknik analisis semiotika John Fiske. Hasil penelitian ini mengungkapkan adanya kritik sosial yang terkandung pada film dokumenter ini, dikarenakan adanya sebuah permasalahan sosial yang disebabkan oleh para kelas dominan yaitu para pemilik frekuensi atau meda di Indonesia yang menggunakan medianya sebagai alat kepentingan ekonomi serta politik golongan tertentu, dan menyebabkan media tersebut menjadi tidak independen atau netral dalam menyiarkan atau memproduksi sesuatu untuk masyarakat.
Kata Kunci: Media Massa, Kritik Sosial, Film, Semiotika, John Fiske