Punk selalu dipandang buruk oleh masyarakat, karena tampilan dan gaya hidup mereka yang cenderung bebas dan liar seolah melekat dan menjadi identitas punk. Bahkan, banyak masyarakat yang tidak suka dengan kehadiran mereka dalam lingkungan masyarakat. Tidak terkecuali dengan masyarakat Aceh, yang sebagian besar penduduknya beragama Islam. Sampai pada akhirnya, punk di Aceh ditangkap dan diberi hukuman yang dianggap diskriminasi dari pemerintahan Aceh. Fenomena ini menarik perhatian masyarakat luas termasuk dari jurnalis dan produser berkewarganegaraan asing yaitu Maria Bakkalapulo dan Niall Macaulay dengan membuat film dokumenter berjudul Street punk! Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui level realitas, level representasi dan level ideologi dalam identitas komunitas punk di Aceh dalam film Street punk! Banda Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan subjek penelitian film dokumenter Street punk! Banda Aceh, juga dengan objek penelitian potongan adegan atau scene yang memperlihatkan identias punk dalam film ini. Hasil penelitian ini menunjukan level ideologi pada potongan adegan yang dipilih dari memperlihatkan identitas punk, menunjukan adanya ideologi liberalisme yang terdapat pada identitas punk dan juga adanya ideologi Islamisme yang terdapat pada masyarakat Aceh terhadap punk di Aceh.
Kata kunci: Punk, Identitas Punk, dan Film Dokumenter