Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna sepeda motor terbesar ketiga di dunia dari data BPS (Badan Pusat Statistik) pengguna sepeda motor di tahun 2017 mencapai 113 juta unit sepeda motor. Berbanding lurus dengan hal tersebut, Penggemar sepeda motor di Indonesia juga cukup banyak dapat dilihat dari meningkatnya pengunjung di tiap tahunnya pada event-event bertemakan sepeda motor dalam skala nasional dan international. Fenomena tersebut seharusnya dapat dibarengi dengan fasilitas penunjang seperti museum transportasi yang dapat memberikan pengetahuan, Edukasi, Rekreasi dan menjadi sarana bagi penggemar sepeda motor, Custom builder, Kolektor dan masyarakat umum yang ingin mengetahui informasi tentang sejarah perkembangan sepeda motor di Indonesia. Dengan adanya museum dapat menjadi wadah yang dapat memfasilitasi penggemar sepeda motor dan sebagai sarana edukasi tentang sejarah perkembangan sepeda motor di Indonesia. Museum ini memiliki perbedaan dari beberapa museum transportasi yang ada di Indonesia dengan menerapkan prinsip-prinsip yang sesuai dengan standarisasi dalam berbagai aspek salah satunya aspek interior dan aspek pelayanan. Pada aspek pelayanan dapat berpengaruh terhadapat penambahan fasilitas penunjang bedasarkan kebutuhan seperti ruang workshop, Perpustakaan, Auditorium, Retail shop, Sedangkan untuk aspek interior meliputi Penataan barang koleksi yang informatif yang sesuai storyline, Sirkulasi ruang yang nyaman untuk pengunjung, Penambahan fasilitas interaktif, informatif, dan Atraktif. Perancangan Aspek interior dilandasi oleh standarisasi, Peraturan pemerintah, Studi preseden sebagai acuan perancangan museum yang lebih baik.
Kata kunci : Museum Motor, Sepeda motor, Informatif, Sirkulasi, Orientasi.