Salah satu komponen dari Smart City adalah E-Government, dimana E-Government adalah suatu hal yang dapat digunakan oleh warga negara untuk berinteraksi dengan otoritas publik, serta transparansi yang memungkinkan warga untuk mengakses dokumen resmi dengan cara sederhana dan mengambil bagian dari proses keputusan bermanfaat. Indonesia berada didalam ranking 107 dari total 193 negara dalam hal Indeks Perkembangan E-Government dan berada di posisi ke enam dari total 11 negara di kawasan Asia Tenggara dan di Indonesia sendiri, Provinsi Jawa Barat adalah provinsi percontohan aplikasi E-Government bagi 17 provinsi lainnya dan Ibu Kota Jawa Barat yaitu Kota Bandung melalui peraturan walikota menganjurkan implementasi E-Government di Kota Bandung dan terpilihnya Kantor Imigrasi Bandung yang menjadi kantor imigrasi pertama di Jawa Barat yang telah mengimplementasikan E-Government namun tingkat kepuasan masyarakat terhadap implementasi strategi E-Government di Kantor Imigrasi Kelas 1 Bandung sangat rendah dalam periode bulan Januari – Juli 2018 dengan nilai rata – rata sebesar 1.09% maka hal tersebut berkaitan erat dengan faktor – faktor dibelakangnya yang mempengaruhi implementasi strategi E-Government di Kantor Imigrasi Kelas 1 Bandung agar nantinya dapat diketahui seberapa besar pengaruh faktor – faktor yang mempengaruhi implementasi strategi E-Government antara lain Infrastruktur, Kebijakan, Keamanan dan Faktor Sosial. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 111 karyawan Kantor Imigrasi Kelas 1 Bandung dan menggunakan teknik analisis data statistik deskriptif, analisis regresi linear berganda dan juga analisis jalur. Dari penelitian ini didapatkan hasil dimana variabel infrastruktur, kebijakan dan keamanan memiliki pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung terhadap implementasi E-Government dimana pengaruh totalnya sebesar 0,990.
Kata Kunci: Smart City, E-Government, Strategi, Implementasi, Imigrasi, Path Analysis