Choirunnisa, Aniiq Maisyaroh. 2019. Perancangan Penataan Kamera pada Film Dokumenter Berjudul “Tanpa Batas”. Tugas Akhir. Program studi Desain Komunikasi Visual. Fakultas Industri Kreatif. Universitas Telkom.
Penyandang disabilitas membutuhkan perlakuan yang setara dan layak dari keluarga dan masyarakat. Mereka masih saja dianggap sebagai sesosok yang lemah, tidak bisa melakukan apa-apa, dan keterbelakangan. Padahal, mereka memiliki potensi yang tertanam di dalam diri mereka, salah satunya di bidang seni. Seni tari menjadi kegiatan yang ditekuni oleh Taufan, salah satu penyandang tunarungu lulusan Art Therapy Center. Berkat dukungan dan perlakuan yang baik dari orang-orang di sekitarnya, Taufan merasa nyaman dan percaya diri untuk menggali potensi yang ia miliki. Ia juga mendapatkan panggung untuk menunjukan potensi yang ia miliki, sehingga ia mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Dalam hal ini, penata kamera dalam proses pengumpulan data menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan psikologi humanistik sebagai landasan dalam perancangan film. Melalui film dokumenter, memperlihatkan bagaimana proses seorang tunarungu dalam menunjukan eksistensi dirinya. Seperti apa penyandang tunarungu dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan proses pengembangan potensinya di bidang seni, terutama seni tari. Tujuan penata kamera untuk membangun empati penonton dengan cara menunjukan ekspresi dan gestur subjek, didukung dengan pengambilan gambar full shot, medium shot, dan close up, juga dengan pergerakan kamera handheld dan still. Film dokumenter ini diharapkan dapat memberi informasi dan kesadaran kepada masyarakat tentang potensi dan hak para disabilitas untuk diperlakukan secara setara oleh masyarakat.
Kata Kunci: Penata Kamera, Empati, Tunarungu, dan Eksistensi.