Dalam menjalankan program CSR, Bank BNI Syariah bekerjasama dengan Yayasan Hasanah Titik (YHT), yaitu sebuah lembaga sosial, kemanusiaan dan keagamaan. Salah satu kegiatan di bawah Yayasan Hasanah Titik (YHT) adalah Yayasan Nara Kreatif. Yayasan Nara Kreatif merupakan yayasan yang bergerak di bidang pengelolaan sampah kertas, tetapi tidak hanya itu Yayasan Nara Kreatif juga berfokus pada permasalahan sosial seperti membantu anak-anak yang putus sekolah dan kurang beruntung dari sisi ekonomi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui iplementasi program CSR Bank BNI Syariah yang dilaksanakan Yayasan Nara Kreatif, untuk mengetahui pengaruh program Corporate Social Responsibility Bank BNI Syariah melalui Yayasan Nara Kreatif terhadap masyarakat di Kampung Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur secara Material, untuk mengetahui pengaruh program Corporate Social Responsibility Bank BNI Syariah melalui Yayasan Nara Kreatif terhadap masyarakat di Kampung Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur secara spiritual. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden penerima manfaat program CSR Bank BNI Syariah sebanyak 11 orang, penerima manfaat lebih banyak laki-laki dengan usia < 15 tahun dan pendidikan terakhir Paket B. Implementasi program CSR Bank BNI Syariah melalui program Nara Kreatif telah mengubah keadaan penerima manfaat baik dari aspek material maupun spiritual. Hal ini terlihat dari Kuadran CIBEST setelah adanya program, dengan jumlah penerima program yang berada di Kuadran I sebanyak 11 orang.
Program CSR Bank BNI Syariah untuk dimensi Planet dan Profit berpengaruh terhadap Indeks Kemiskinan Material (pendapatan dan pengeluaran penerima/SV) manfaat. Demikian juga dilihat dari perubahan penghasilan dan pengeluaran sebelum dan setelah mengikuti program. Sehingga program ini telah membuat kehidupan penerima jauh lebih baik dan layak dari sebelumnya. Walaupun Program CSR Bank BNI Syariah secara statistik (analisis regresi) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Indek Kemiskinan Spiritual (SV), namun perubahannya dapat diukur oleh metode CIBEST dengan masuk ke Kuadran I (Sejahtera atau secara material dan spiritual). Hal ini diperkuat oleh Uji Mann Whitney terlihat terjadi peningkatan secara spiritual, baik sholat, zakat, puasa dan lingkungan keluarga penerima, sedangkan untuk variabel kebijakan pemerintah tidak dapat diukur.