Komunikasi merupakan kegiatan sosial yang dilakukan pada proses belajar mengajar. Guru dituntut untuk membentuk strategi pembelajaran yang berbeda di dalam kelas dengan memanfaatkan alat indera lainnya yang ada pada murid tunanetra selain indera penglihatan. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru mengkomunikasikan materi pembelajaran dengan menerapkan beberapa metode. Salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan guru pada Sekolah Luar Biasa Negeri A Bandung adalah metode multimodal learning. Multimodal learning merupakan kegiatan pembelajaran dengan menggabungkan beberapa metode pembelajaran sehingga makna pesan lebih luas dan lebih mudah dipahami oleh murid tunanetra. Tidak hanya pembentukan metode pembelajaran, namun guru Sekolah Luar Biasa Negeri A Bandung juga memiliki strategi tersendiri dalam mengirimkan pesan pembelajaran kepada murid tunanetra di dalam kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan guru dalam mengajar anak berkebutuhan khusus tunanetra serta pola komunikasi antara guru dan murid dan penerapan metode pembelajaran multimodal yang di lakukan guru dalam mengirimkan pesan pembelajaran di dalam kelas. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis melalui pendekatan studi kasus. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat tahapan strategi pembelajaran yang di lakukan guru di dalam kelas, yaitu tahapan pembentukan hubungan pribadi, tahapan membentuk hubungan kedekatan, tahapan memilih bahan ajar, tahapan strategi penyampaian dengan menerapkan multi modal learning yaitu penggabungan gaya belajar auditori-kinestetik, kinestetik-visual audio visual, tahapan hasil pembelajaran dan tahapan respon guru terhadap murid. Strategi tersebut dikomunikasikan dengan menerapkan pola komunikasi dua arah di dalam kelas.