Pusdalisbang sebagai salah satu unit pelaksanaan bappeda jawa barat memiliki kendala dalam penempatan karyawan yang dibagi menjadi 3 divisi. Hal tersebut disebabkan karena perekrutan calon karyawan hanya melalui pihak internal dan tanpa memperhatikan aspek psikologis. Selain itu kurangnya tenaga untuk melakukan personel evaluasi menyebabkan decision maker dituntut untuk mengambil keputusan yang tepat dengan waktu yang cepat. Dengan sistem perekrutan ini dikhawatirkan akan terjadi kesalahan penempatan calon karyawan pada divisi yang akan berujung pada menurunnya performa calon karyawan tersebut pada saat bekerja di Uptb Pusdalisbang, penurunan performa kinerja akan menyebabkan pula penurunan performa Uptb Pusdalisbang dalam menangani permintaan data yang diajukan oleh dinas lain maupun masyarakat. Sehingga diperlukan tools berupa sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat membantu decision maker dalam menentukan divisi terbaik untuk calon karyawan tanpa melupakan aspek psikologis. Adapun metode yang digunakan dalam merancang tools ini adalah metode profile matching, yang mampu mencari kedekatan antara profile calon karyawan dengan profile jabatan. Berdasarkan penelitian ini, akurasi sistem telah diuji dengan membandingkan rekomendasi decision maker dengan rekomendasi yang dikeluarkan oleh sistem dan telah mendapatkan nilai akurasi yang besar yaitu 83% dengan pengujian yang tidak mempertimbangkan jumlah maksimum sebuah divisi, dan 100% dengan pengujian yang mempertimbangkan jumlah maksimum sebuah divisi.