Sebagai Negara penghasil CPO terbesar di dunia sejak 2006 (Oil World Annual),
produksi CPO Indonesia diprediksi akan terus meningkat hingga mencapai 40 juta
ton pada tahun 2020. Kondisi ini merupakan peluang bagi PT Graha Cakra Mulia
yang merupakan salah satu Perkebunan Besar Swasta Nasional.Namun pada
kenyataannya di tahun 2010, apabila dilihat secara rinci di tiga bulan terakhir
terdapat penurunan performansi produksi di perusahaan, penurunan ini juga
diikuti dengan meningkatnya jumlah Losses di tiga bulan terakhir serta masih ada
beberapa blok tanam yang produksinya di bawah standar produksinya. Hal ini
memicu adanya kesadaran terjadinya risiko operasional di Perusahaan.
Untuk mengidentifikasikan risiko dan dampaknya bagi Perusahaan digunakan
panduan pelaksanaan manajemen risiko perusahaan dari The Committee of
Sponsoring Organizations of the Treadway Commision (COSO).Berdasarkan data
laporan harian dan laporan bulanan, didapatkan enam risiko operasional dengan
dua risiko yang signifikan bagi Perusahaan, yaitu risiko restan dan risiko buah
busuk. Hasil simulasi monte carlo memberikan rata-rata nilai prediksi kerugian
(Value At Risk) sebesar 19.21935 % dan 9.030596 % terhadap total produksi TBS
tiap bulannnya.
Dari hasil analisis diusulkan aktivitas pengendalian risiko yang sesuai dengan
kemampuan internal Perusahaan.Dengan menggunakan analisis Net Present Value
(pada interest = 15%) diperoleh NPV sebesar Rp 2,489,176,176.13,-.Sehingga
dapat disimpulkan bahwa aktivitas pengendalian menguntungkan untuk
dilakukan.
manajemen risiko operasional, COSO ERM, Value At Risk, NPV.manajemen risiko operasional, COSO ERM, Value At Risk, NPV.