Teknologi telekomunikasi selalu berkembang di garda terdepan mengikuti hasil riset
terbaru, dan bahkan seringkali menjadi pioner dalam teknologi. Perkembangannya teknologi
informasi dalam iklim kompetesi ini mendorong setiap pelaku bisnis telekomunikasi untuk
memberikan perhatian penuh pada kualitas layanan produk atau jasa yang ditawarkan terhadap
pelanggan karena kualitas produk dan jasa merupakan jaminan penting untuk bisa bersaing.
Tujuan terakhir yang akan dicapai perusahaan dalam hal ini ialah memenangkan persaingan
yang kompettitif dalam era industrilisasi tersebut. Perhatian penuh pada kualitas ini akan
memberikan dampak positif terhadap bisnis dengan menempuh dua cara, yaitu dampak
terhadap penurunan biaya opersional dan dampak terhadap peningkatan pendapatan. Hal
tersebut mendorong PT. Telkom untuk terus meningkatkan performansi kinerja dan mencapai
sukses bisnis melalui serangkaian usaha peningkatan kualitas layanan berfokus pada pelanggan
sebagai wujud nyata komitmen pelayanan, hasil dan citra terbaik terhadap pelanggan dan juga
sebagai usaha PT. Telkom, Tbk untuk bertahan dalam jangka panjang dalan era kompetitif saat
ini. Salah satu langkah yang telah ditempuh PT. Telkom adalah meningkatkan kualitas layanan
produk TELKOMFlexi, dimana TELKOMFlexi adalah jasa layanan telekomunikasi suara dan
data berbasis akses fixed wireless dengan teknologi CDMA 2000 1X yang beroperasi pada
frekuensi 1900 MHz.
Tahap pemecahan masalah dilakukan mulai dari tahap perumusan masalah kemudian
menentukan tujuan penelitian yang didapat dari studi literatur dan studi objek penelitian,
dilanjutkan dengan tahap pengumpulan data yang terdiri dari wawancara terhadap pelanggan
internal dan external serta melakukan pengumpulan data gangguan yang terjadi di
TELKOMFlexi area bandung. Setelah proses pengumpulan data dilakukan proses define yang
tersdiri dari pemilihan target dan tujuan penelitian, identifikasi proses dan performansi jaringan
telkomflexi, identifikasi proses kunci beserta pelanggan, pendifinisian kebutuhan spesifik
pelanggan, penetapan CTQ kunci dan potensial. Untuk tahap measure dilakukan pengukuran
performansi kualitas layanan, perhitungan sistem analisis sistem pengkuran, pengukuran
kapabilitas proses, kemudian dilanjutkan ke tahap analyze yang terdiri dari analisis proses dan
menetapkan root cause analisis. Tahap selanjutnya dilakukan improve yaitu dengan
menatapkan usulan perbaikan kualitas layanan.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa akar penyebab gangguan yang disebakan
oleh RF Loss ada 4 faktor yang mempengaruhinya: Faktio lingkungan, faktor teknis, faktor
mesin dan faktor manusia. Upaya perbaikan yang dilakukan menempatan microcell pada area
yang lemah dijangkau signal, memasangkan jaringan piccocell agar user didalam gedung dapat
terlayani walaupun berada didaerah blankspot macrocell.
Cacat, DPMO Sigma, Critical to Quality (CTQ), CTQ potensial, RF Loss