Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah data yang menunjukkan adanya penurunan pendapatan keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada tahun 2015. Hal ini mendorong pemerintah untuk menyiapkan strategi agar performansi BUMN terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Salah satu strategi yang diupayakan pemerintah adalah implementasi knowledge management. Dalam hal ini penuls melakukan eksplorasi pada 19 BUMN yang telah menerapkan knowledge management, tidak seluruhnya berdampak positif pada performansi organsasi.
Knowledge management practices terdiri dari lima dimensi yaitu : (1) identify knowledge ; (2) create knowledge ; (3) represent knowledge ; (4) distribute knowledge ; and (5) adoption knowledge. Organizational learning terdiri dari dua dimensi yaitu : (1) management commitment ; and (2) continuous learning. Organizational performance terdiri dari empat dimensi yaitu : (1) operational excellence ; (2) customer intimacy ; (3) product leadership ; and (4) financial achievement.
Penulis memutuskan untuk melibatkan enam intstansi BUMN untuk dijadikan sebagai objek studi dengan total jumlah populasi sebanyak 247 orang karyawan unit sumber daya manusia di kantor pusat masing-masing instansi. Data yang telah dikumpulkan kemudian dilakukan analisa lebih lanjut yaitu sebanyak 189 data. Teknik pengolahan data menggunakan teknik structural equation model (SEM) melalui tiga tahapan analisis yaitu first order confirmatory analysis, uji goodness of fit, dan uji hipotesis. Keseluruhan rangkaian SEM penulis lakukan dengan bantuan software AMOS 22.
Hasil dari analisa statistik disebutkan bahwa knowledge management berpengaruh signifikan sebesar 41% terhadap performansi organisasi. Knowledge management berpengaruh secara signifikan sebesar 80% terhadap organizational learning. Organizational learning berpengaruh secara signifikan terhadap organizational performance.