Perkembangan pesat World Wide Web (WWW) di Internet sejak tahun 1990-an saat ini dimanfaatkan untuk banyak kepentingan, diantaranya yaitu penggunaan sosial media yang sangat pesat, seperti Facebook, Twitter, user groups, messenger, dan lain-lain, termasuk e-commerce. Mengingat semakin meningkatnya jumlah orang melakukan transaksi e-commerce, maka penting kaitannya untuk mengetahui apasajakah yang dapat mendorong seseorang untuk berbelanja online, mengingat dalam proses keputusan pembelian, saat ini konsumen yang mencari informasi mengenai produk dan jasa yang akan dibeli melalui internet, cenderung meningkat. Hasil dari beberapa studi menunjukkan bahwa sepertiga konsumen secara aktif memanfaatkan rekomendasi online (e-WOM adoption). Konsumen yang menggunakan iklan konvensional dalam mencari informasi untuk keputusan pembeliannya, saat ini cenderung beralih menggunakan rekomendasi online. Pertukaran informasi antar konsumen melalui internet ini disebut sebagai e-WOM. Sebuah rekomendasi e-WOM mempunyai ciri sebagai rekomendasi positif, netral atau negatif yang dipublikasikan oleh konsumen atau user di internet.
Penulis melakukan penelitian mengenai adopsi e-WOM di Indonesia, khususnya untuk melihat pengaruh dari kredibilitas e-WOM terhadap adopsi e-WOM pada proses belanja online. Metoda pengumpulan data yang digunakan adalah penyebaran kuesioner secara online melalui email dan/atau media sosial (Facebook, Twitter, Google Plus dan lain-lain) kepada pengguna internet di Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, e-WOM adoption dipengaruhi oleh e-WOM credibility, dan e-WOM credibility dipengaruhi oleh faktor-faktor web reputation, source credibility, e-WOM quantity dan e-WOM quantity.
Kata kunci: e-wom, e-wom adoption, e-wom credibility, marketing communication, e-commerce