Abstrak
Pusat kebudayaan yaitu tempat membina dan mengembangkan kebudayaan yang ada sebagai representasi dari budaya masyarakat suatu daerah. Pusat kebudayaan Belanda di kota Bandung merupakan agen dari kedutaan besar Belanda di Indonesia yang bersifat non politik yang bergerak dalam bidang edukasi, budaya popular, galeri dan pameran yang mewadahi segala kegiatan yang besifat non politik yang berhubungan dengan Belanda – Indonesia. Fasilitas yang disediakan seperti pendidikan bahasa, perpustakaan, cafeteria, galeri dan auditorium. Pusat kebudayaan Belanda ini berpedoman dengan studi banding pusat kebudayaan negara negara Eropa seperti Institut Français d'Indonésie , Erasmus Huis Jakarta dan Goethe Institut mengingat tidak adanya standarisasi secara resmi mengenai pusat kebudayaan. Pusat kebudayaan negara Eropa yang berkembang saat ini menurut hasil studi banding tidak mengangkat unsur klasik ala Eropa dalam penggayaan nya namun lebih condong ke penggayaan kontemporer yang menyesuaikan dengan perkembangan desain saat ini. Unsur kebudayaan diterapkan berupa penggunaan elemen khas Eropa seperti dinding berstiker, gambar, frame foto yang menjelaskan mengenai kebudayaan Belanda yang ada serta penggunaan ikon khas negara Belanda berupa bunga tulip, kincir angin,kota-kota di Belanda dll. Serta difasilitasi nya galeri tetap sebagai gambaran untuk mengetahui unsur kebudayaan yang ada di negara Belanda berupa 3D dan 2D. Serta adanya galeri temporer yang menampilkan seni temporer oleh seniman Indonesia – Belanda.
Kata kunci: Pusat Kebudayaan, Belanda, Bandung