PT. XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang FMCG yang berlokasi di Rancaekek, Bandung. PT. XYZ memiliki gudang pusat distribution center untuk menyimpan barang persediaan yang akan didistribusikan ke customer yang tersebar diseluruh Indonesia maupun luar negri. Untuk mengetahui keakurasian persediaannya, PT. XYZ melakukan kegiatan stock take pada setiap bulan yang dilakukan selama 8 jam, dengan total SKU yang dihitung sebanyak 312 SKU. PT. XYZ memerlukan biaya sebesar Rp 14.866.000 setiap bulannya untuk melakukan kegiatan stock take dan adanya biaya kehilangan pendapatan akibat freeze activity sebesar RP 2.189.018.909 namun biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dinilai masih terlalu besar dan masih belum bisa mencapai target biaya yang dikeluarkan perusahaan.
Oleh karena itu diperlukan usulan perancangan stock take policy untuk mengurangi biaya kegiatan stock take. Perhitungan dengan menggunakan metode cycle counting dilakukan untuk menentukan jumlah SKU yang akan dihitung pada kegiatan stock take. Hasil dari perhitungan metode cycle counting digunakan untuk menentukan jadwal kegiatan stock take dan menentukan biaya usulan untuk melakukan kegiatan stock take.
Penerapan stock take policy dapat mengurangi jumlah perhitungan SKU dalam sekali melakukan kegiatan stock take sebesar 99.04% dan mengurangi jumlah pegawai kegiatan stock take sebesar 90%. Dapat mengurangi biaya kegiatan stock take sebesar 97.55% atau mengalamai penurunan sebesar Rp 14.501.500.