Penelitian yang berjudul Studi Kasus Deskriptif pada Komunikasi Intrapribadi Fujoshi di Bandung ini membahas mengenai bagaimana komunikasi yang terjadi dalam diri fujoshi dalam menggemari genre manga yaoi dan pemaknaan fujoshi pada genre manga yaoi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan menggunakan studi kasus deskriptif. Serta teknik pengumpulan data yang dilakukan meliputi wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi.
Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi yang terjadi dengan diri sendiri. Komunikasi ini merupakan landasan dari konteks-konteks komunikasi lainnya, karena sebelum berkomunikasi dengan orang lain kita biasanya berkomunikasi dengan diri sendiri hanya saja caranya sering tidak disadari.
Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui sensasi yang dirasakan oleh fujoshi saat menerima rangsangan stimuli dari genre manga yaoi baik berupa manga, fanfic atau anime adalah rasa senang dan membuat penasaran. Sehingga persepsi mereka terhadap genre manga yaoi adalah positif, dimana mereka mengaku bahwa cerita yaoi memiliki cerita yang lebih sweet dan romantis dibanding cerita-cerita romantis biasanya. Persepsi positif fujoshi terhadap yaoi ini mempengaruhi persepsinya terhadap LGBT di kehidupan nyata. Memori yang dialami fujoshi ini kembali menjadi panduan bagi mereka dalam memersepsi genre manga yaoi. Dalam proses memori, pemanggilan kembali (retrieval) sangat memengaruhi proses komunikasi intrapribadi selanjutnya, yaitu berpikir. Dengan mengingat lagi apa saja yang terjadi di masa lalu yang menyebabkan fujoshi ini menjadi menggemari genre manga yaoi, maka kegiatan-kegiatan itu kembali dilakukan karena mereka menyukainya. Maka setelah semua proses sensasi, persepsi, dan memori dialami oleh fujoshi, akhirnya memengaruhi proses berpikirnya.