Pada tahun 2016 akan adanya perubahan menuju ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di Indonesia. AEC 2015 diharapkan menyebabkan perubahan terhadap ASEAN yang akan menjadi pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal dimana di dukung dengan elemen aliran bebas barang, jasa, investasi dan tenaga kerja. ASEAN sebagai kawasan untuk pengembangan ekonomi yang merata bagi pengembangan usaha kecil dan menengah diharapkan sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global. Terkait hal tersebut perlu dilakukan penelitian Intellectual capital non monetary untuk mengungkapkan potensi inovasi UKM serta menciptakan keunggulan kompetitif agar bisa bersaing di pasar global.
Berdasarkan penelitian ini, pengukuran dilakukan dengan Intellectual Capital Statement (ICS) terhadap tiga komponen Intellectual Capital yaitu Human Capital, Structural Capital dan Relational Capital di Sentra Industri Boneka Sukamulya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kombinasi (mix methode). Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan studi literatur. Sedangkan sampel sumber data secara purposive dan bersifat snowball sampling. Analisis data yang digunakan adalah QQS assesment, impact factor dan management portofolio.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 15 faktor IC yang teridentifikasi di Sentra Industri Boneka Sukamulya. Faktor IC public relationship diidentifikasi sebagai kekuatan, sedangkan faktor IC management instrument diidentifikasi sebagai kelemahan di Sentra Boneka Sukamulya. Komponen IC relational capital diidentifikasi sebagai kekuatan dan komponen IC structural capital diidentifikasi sebagai kelemahan di Sentra Industri Boneka Sukamulya.
Kata kunci : Intellectual Capital Statement, UKM, MEA, Boneka Sukamulya