Work life balance menjadi fenomena baru di kalangan masyarakat sekitar terlihat melalui teknologi yang ada seseorang dapat terhubungdengan pekerjaan di mana saja dan kapan saja tanpa perlu waktu pribadi mereka terganggu oleh pekerjaan. Hadirnya reputasi, popularitasdan kredibilitas menjadi bentuk identitas diri seseorang terhadap citra merek yang dimiliki. Instagram menjadi tempat untuk seseorangterkoneksi tanpa perlu adanya batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Penelitian ini mengkaji bagaimana presentasi diri dapat membangun jenama diri pada konsep work life balance. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan netnografi.Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara kepada 3 informan yang menjadi followers @akarliar sekaligus pemilik akun Instagram@akarliar, selanjutnya dianalisis menggunakan teknik analisis data netnografi. Hasil penelitian pada sisi front stage menampilkan bahwa @akarliar membentuk narasi visual berdasarkan apa yang ada pada dirinya sebagai sosok pribadi yang aktif, sehat dan reflektif. Sedangkanback stage @akarliar hadir untuk mendukung narasi visual yang ditampilkan secara sadar sesuai representasi diri yang ada. Sehingga gaya hidup yang aktif dan peduli akan kesehatan fisik dan mental membuat panggung depan akarliar selaras dengan panggung belakang yang merupakan realita keseharian yang hadir pada dirinya. Temuan tersebut menunjukkan bahwa presentasi diri dapat membangun jenama diri dalam konsep work life balance.