Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana literasi keuangan dan karakteristik sosiodemografi memengaruhi keputusan investasi individu dalam produk reksa dana, dengan fokus khusus pada peran mediasi bias perilaku. Penelitian ini tidak hanya bertujuan untuk menilai dampak langsung dari faktor-faktor ini, tetapi juga untuk mengeksplorasi bagaimana kecenderungan kognitif dan psikologis dapat membentuk atau mengubah proses pengambilan keputusan, sehingga memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang perilaku investor di pasar reksa dana. Objek penelitian ini merupakan generasi Y dan generasi Z di Jawa Barat, karena kedua kelompok ini mendominasi populasi usia produktif dan memiliki karakteristik investasi yang unik. Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif kausal, melalui pendekatan survey dan analisis Structural Equation Modeling (SEM) berbasis Partial Least Squares (PLS). Populasi penelitian meliputi “investor reksadana generasi Y dan Z di Jawa Barat, dengan sampel ditentukan menggunakan rumus slovin. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner terstruktur yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data mencakup pengujian Outer loading, Average Variance Extracted (AVE), Fornell-Larcker criterion, Composite reliability, Cronbach’s alpha, uji R², serta uji Q² dan hipotesis.” Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa literasi keuangan memberikan pengaruh positif langsung maupun tidak langsung terhadap pengambilan keputusan investasi, dengan pengaruh tidak langsung terjadi melalui adanya bias perilaku. Selain itu, variabel sosiodemografi—seperti usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan—ditemukan berdampak langsung terhadap pilihan investasi; namun, pengaruhnya tidak disalurkan melalui bias perilaku. Lebih lanjut, studi ini menyoroti bahwa bias perilaku berperan sebagai mediator yang signifikan dalam hubungan antara literasi keuangan dan keputusan investasi, yang menggarisbawahi pentingnya faktor psikologis dalam membentuk proses pengambilan keputusan investor. Hal ini menunjukkan bahwa di luar pengetahuan dan karakteristik demografi, kecenderungan kognitif dan emosional memainkan peran penting dalam menentukan perilaku investasi.