Fenomena Korean Wave menunjukkan bahwa drama Korea tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga membentuk relasi emosional dan makna sosial bagi penonton Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis resepsi khalayak terhadap drama Queen of Tears, khususnya dalam pembentukan perilaku melalui proses pemaknaan pesan media. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teori resepsi Stuart Hall. Informan berjumlah sepuluh orang, dipilih secara purposive dengan kriteria telah menonton drama secara lengkap, aktif mengikuti pembahasannya di media sosial X, dan memiliki latar belakang beragam. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa khalayak memaknai pesan drama seperti cinta, pengorbanan, komunikasi, tekanan keluarga, dan kuasa melalui posisi decoding dominan, negosiasi, dan oposisi. Proses pemaknaan ini tidak hanya menghasilkan refleksi emosional, tetapi juga mendorong pembentukan perilaku. Perubahan perilaku terbentuk melalui tiga ranah yaitu kognitif (pemahaman baru), afektif (keterlibatan emosional dan sikap reflektif), dan psikomotorik (tindakan nyata). Resepsi terhadap Queen of Tears membuktikan bahwa khalayak bersifat aktif dalam membentuk makna dan mengalami transformasi personal melalui media.
Kata kunci: Resepsi Khalayak, Korean Wave,Queen of Tears, Perilaku, Media Sosial X