Pertanian berkelanjutan menjadi fokus utama dalam mengatasi berbagai tantangan global seperti perubahan iklim dan masalah ketahanan pangan. Salah satu cara untuk mendorong adopsi teknologi pertanian yang ramah lingkungan adalah melalui pemanfaatan digital multimedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak digital multimedia terhadap niat petani dalam mengadopsi Agricultural Green Production Technology (AGPT) di Jawa Barat, Indonesia. Dengan mengaplikasikan model Technology Acceptance Model (TAM) yang telah diperluas, studi ini juga meneliti bagaimana persepsi kemudahan penggunaan, manfaat, dan risiko memediasi keputusan adopsi teknologi hijau di bidang pertanian.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis Partial Least Square (PLS) untuk menguji hubungan antar variabel. Digital multimedia, yang meliputi pemasaran digital, literasi digital, dan akses informasi, dianalisis sebagai faktor utama yang berpengaruh terhadap keputusan petani dalam mengadopsi teknologi AGPT. Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang peran teknologi digital dalam mendorong transformasi sektor pertanian menuju praktik yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Temuan dari penelitian ini dapat menjadi rekomendasi bagi pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan pelaku industri pertanian, dalam merancang kebijakan serta program edukasi berbasis digital. Dengan memanfaatkan teknologi digital secara optimal, diharapkan tingkat adopsi AGPT di kalangan petani dapat meningkat, sehingga mendukung produktivitas pertanian sekaligus menjaga keseimbangan ekologi. Studi ini berkontribusi dalam mengidentifikasi strategi digitalisasi yang dapat diterapkan guna mempercepat transisi menuju pertanian hijau yang lebih inklusif dan berkelanjutan.