Perkembangan pesat pembangunan infrastruktur dan intensifikasi penggunaan cahaya buatan di kawasan perkotaan, khususnya di Kota Bandung telah memicu peningkatan polusi cahaya yang mengurangi kualitas langit malam serta mengganggu fungsi observasi astronomi di Observatorium. Kurikulum formal yang diajarkan di sekolah belum memasukkan materi polusi cahaya, sehingga remaja sebagai bagian dari masyarakat kurang menyadari dampak negatifnya dan rendah pemahaman akan pentingnya pelestarian fungsi observatorium. Penelitian ini mengidentifikasi dua permasalahan utama, yakni minimnya informasi formal dan media penyampaian mengenai polusi cahaya bagi remaja usia 12 15 tahun di Kota Bandung serta ketiadaan konsep visual dalam menyampaikan dampak polusi cahaya dalam pelestarian Observatorium Bosscha. Tujuan perancangan meliputi meningkatkan pemahaman remaja tentang konsekuensi polusi cahaya terhadap efektivitas pengamatan astronomi di Bosscha, merancang concept art animasi 2D yang sesuai dan menarik bagi remaja awal, sehingga dapat menjadi dasar praproduksi media informasi. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, wawancara mendalam dengan pakar astronomi Bosscha, concept artist, dan remaja awal. Dilakukan pula observasi langsung dan tidak langsung, serta studi pustaka untuk mendukung tinjauan teori mengenai polusi cahaya dan teknik pembuatan konsep visual. Data dianalisis secara deskriptif, naratif, dan analisis visual untuk menjadi dasar dalam perancangan konsep visual yang sesuai. Preferensi audiens remaja cenderung pada animasi bergaya kartun dengan karakter ekspresif dan lingkungan sederhana. Hasil perancangan memuat empat karakter, latar tempat jalan Lembang dan gedung Koepel. Concept art ini diharapkan menjadi landasan bagi produksi animasi informatif yang mendorong perubahan sikap dan dukungan nyata dalam upaya pengurangan polusi cahaya.
Kata Kunci: Polusi Cahaya, Bosscha, Remaja, Informasi, Concept Art