Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan komunikasi identitas guru di SMP 10 November 2 Semarang yang berkontribusi dalam pembentukan identitas siswa. Pemilihan komunikasi identitas sebagai fokus penelitian didasarkan pentingnya peran guru sebagai suatu figut atau panutan dalam lingkungan sekolah, dimana identitas mereka tidak hanya tercermin dari kegiatan dalam kelas, namun juga dari nilai-nilai yang mereka ungkapkan melalui proses interaksi sehari-hari di lingkungan sekolah. Komunikasi identitas guru mencakup cara guru menanamkan nilai, serta sikap melalui interaksi sehari-hari di sekolah. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif, yang berfokus pada pemahaman makna, pengalaman, serta sudut pandang para informan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan beberapa guru, termasuk guru yang memiliki latar belakang organisasi keagamaan (LDII). Observasi partisipan juga dilakukan untuk mendukung data yang diperoleh, sekaligus mendokumentasikan interaksi langsung antara guru dan siswa. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa komunikasi identitas guru berkontribusi terhadap pembentukan karakter positif siswa melalui penanaman nilai-nilai sekolah, perilaku positif, serta budaya disiplin dan sopan santun. Guru memanfaatkan kedekatan emosional dan hubungan interpersonal untuk memotivasi siswa dalam meningkatkan semangat belajar serta memperbaiki perilaku mereka. Dengan demikian, komunikasi identitas terbukti menjadi salah satu sarana yang efektif dalam mendukung pencapaian tujuan pendidikan karakter di lingkungan sekolah.
Kata kunci: guru, hubungan interpersonal, komunikasi identitas, motivasi belajar, pembentukan karakter.