Lidzikri merupakan salah satu Lembaga Amil Zakat (LAZ) tingkat Kota Bandung yang berperan dalam penghimpunan, pengelolaan, dan pendistribusian zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Namun, dalam praktiknya, LAZ Lidzikri masih menghadapi beberapa kendala dalam proses evaluasi dan perencanaan strategis karena tidak tersedianya sistem pengukuran kinerja yang komprehensif. Selama ini, sistem pengukuran yang digunakan bergantung pada jumlah penghimpunan dana tanpa adanya evaluasi menyeluruh terkait kinerja lembaga. Kondisi ini mengindikasikan perlunya sistem pengukuran kinerja yang lebih terstruktur, menyeluruh, dan selaras dengan tujuan lembaga. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun sistem pengukuran kinerja melalui identifikasi kondisi internal dan eksternal melalui analisis SWOT untuk menghasilkan perancangan strategi yang kemudian diturunkan menjadi sasaran strategi dan Key Performance Indicator (KPI). Hasil rancangan menghasilkan 9 strategi, 12 sasaran strategi, dan 14 KPI pada masing-masing perspektif Balanced Scorecard (BSC). Pembobotan dan prioritas pada masing-masing komponen diukur melalui metode Analytical Hierarchy Process (AHP) yang melibatkan kuesioner dari pihak manajemen, sehingga menghasilkan luaran berupa papan skor pengukuran kinerja.
Kata kunci: Analytical Hierarchy Process (AHP), Balanced Scorecard (BSC), Key Performance Indicator (KPI), Pengukuran Kinerja, LAZ Lidzikri