Seiring perubahan pola makan dan perkembangan industri pariwisata di Kota Bandung, peningkatan laju pertumbuhan UMKM kuliner semakin meningkat. Hal tersebut memberikan potensi besar bagi para pelaku bisnis dalam memasarkan produknya. Banyak pelaku UMKM tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam mengelola usaha mereka, hal ini dapat menyebabkan kesalahan dalam manajemen keuangan, pemasaran, dan produksi, sehingga mengakibatkan rendahnya kinerja UMKM. Adanya penelitian ini memverifikasi hubungan self-efficacy dan optimisme terhadap inovasi melalui entrepreneurial alertness
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan pendekatan verifikatif. Ukuran sampel sebanyak 120 UMKM sektor kuliner. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive sampling dengan penggunaan Software SEM-PLS Ver.4
Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa pelaku UMKM sektor kuliner yang berusaha dengan usaha jualannya 1 – 5 tahun memiliki kapasitas optimisme terhadap entrepreneurial alertness, self-efficacy terhadap entrepreneurial alertness, entrepreneurial alertness terhadap inovasi, dan inovasi terhadap kinerja keuangan.Penelitian ini memperluas konsep teori modal psikologis manusia dengan menambahkan dimensi baru yang relevan dengan kinerja usaha UMKM. Implikasi praktis dari penelitian ini diharapkan dapat membantu pelaku UMKM sektor kuliner Kota Bandung dalam meningkatkan strategi usaha berupa pembaruan atau inovasi perusahaan untuk memperoleh kinerja keuangan yang lebih baik.
Kata Kunci: Self-efficacy, Optimisme, Entrepreneurial Alertness, Inovasi, UMKM