Penelitian pada perancangan ini bertujuan untuk merancang ulang interior Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Cicendo Kota Bandung dengan pendekatan Behavior setting dengan tujuan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, nyaman, dan adaptif bagi siswa-siswi tunarungu. Permasalahan yang diidentifikasi meliputi perpaduan warna interior yang monoton, akustik ruang kelas yang kurang sesuai serta alur sirkulasi yang terganggu oleh pengunjung eksternal. Metode perancangan melibatkan identifikasi masalah, kajian literatur, studi bandung, perumusan tema “Inclusive Harmony” dan konsep “Structured Unity”, serta pengembangan desain awal, pengujian dan penyelesaian. Hasil perancangan menunjukkan solusi desain yang responsif terhadap kebutuhan siswa-siswi tunarungu melalui zonasi ruang yang efisien, integrasi elemen akustik, penggunaan skema warna yang mendukung komunikasi visual, dan penyesuaian fasilitas yang inklusif, dengan tetap mempertahankan integritas arsitektural bangunan cagar budaya.