Industri manufaktur berperan penting dalam perekonomian di Indonesia karena kontribusinya terhadap penciptaan lapangan kerja, peningkatan produk domestik bruto (PDB), serta penyerapan tenaga kerja. Di antara berbagai subsektor dalam industri manufaktur, industri kedirgantaraan memegang peran penting karena berhubungan langsung dengan pengembangan teknologi tinggi dan pemenuhan kebutuhan transportasi udara. PT XYZ merupakan pionir dalam industri kedirgantaraan nasional dan satu-satunya produsen pesawat di Asia Tenggara. Walaupun begitu, PT XYZ menghadapi risiko keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Kecelakaan kerja terjadi karena human error yang salah satunya diakibatkan oleh kurangnya penerapan K3 ketika bekerja di masing-masing pekerja. Hal itu dapat terjadi salah satunya dikarenakan buruknya iklim keselamatan di antara pekerja. Beragamnya latar belakang pekerja berpotensi memengaruhi persepsi mereka terhadap risiko dan perilaku keselamatan. Oleh karena itu diperlukan analisis latar belakang pekerja terhadap iklim keselamatan sehingga dapat merancang startegi dan usulan untuk meningkatkan iklim keselamatan. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan kuesioner NOSACQ-50 untuk mengukur persepsi masing-masing pekerja terhadap pengetahuan dan penerapan kepada aturan keselamatan K3 serta mengidentifikasikan latar belakang pekerja tersebut. Metode pengolahan data pada penelitian ini menggunakan uji statistika inferensial menggunakan IBM SPSS sebagai tools. Uji tersebut bertujuan untuk menemukan kelompok-kelompok pekerja yang memiliki perbedaan persepsi serta pada dimensi mana perbedaan tersebut berada. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan persepsi terdapat pada kelompok tahun lahir dan lama bekerja yang berbeda dengan perbedaannya pada dimensi 3 pada direktorat produksi. Berdasarkan angka tersebut, tingkat iklim keselamatan di PT XYZ masih berada pada kategori yang perlu ditingkatkan.