Abstrak: Wapa di Ume Ubud merupakan butik resort yang berlokasi di Ubud, Bali, yang mengusung konsep Back to Nature untuk menghadirkan pengalaman menginap yang menyatu dengan alam. Namun, berdasarkan ulasan pengguna menunjukkan bahwa suasana ruang kurang mendukung relaksasi, interaksi dengan alam belum maksimal, dan persepsi sebagai resort tidak sepenuhnya didukung oleh kualitas fasilitas yang ada untuk memenuhi kebutuhan wisatawan butik resort. Tujuan dari perancangan ulang ini adalah menciptakan desain interior yang lebih alami, humanis dan mampu membangun koneksi antara tamu, alam, dan budaya lokal. Untuk menjawab permasalahan tersebut, perancangan ulang interior dilakukan dengan pendekatan Biophilic sebagai solusi untuk menciptakan suasana yang membuat tamu terhubung dengan alam. Pendekatan ini digunakan untuk meningkatkan kenyamanan psikologis dan kesejahteraan tamu melalui pencahayaan alami, vegetasi tropis, suara air, aroma kayu dan tekstur material organik yang merangsang indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dan peraba. Selain itu, konsep Tri Hita Karana diterapkan untuk menyusun ruang berdasarkan prinsip hubungan manusia dengan Tuhan (Parahyangan), sesama (Pawongan), dan alam (Palemahan). Konsep ini digunakan untuk mengarahkan fungsi ruang agar tidak hanya estetis, tetapi juga mendukung kegiatan spiritual, sosial, dan koneksi langsung dengan lingkungan sekitar. Proses perancangan dilakukan melalui observasi lapangan, studi literatur, wawancara, analisis ulasan pengguna, dan studi banding. Hasil perancangan ini dapat meningkatkan kualitas relaksasi melalui penerapan elemen multisensori, sekaligus memperjelas fungsi dan hubungan antar ruang dengan mengacu pada prinsip Tri Hita Karana, serta memperkuat identitas Wapa di Ume sebagai boutique resort yang kontekstual dengan budaya lokal Ubud.
Kata kunci: Wapa di Ume Ubud, Resort Butik, Desain Biofilik, Tri Hita Karana