Kinerja keuangan merupakan aspek penting yang tercermin dalam laporan keuangan perusahaan, khususnya pada sektor makanan dan minuman yang memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Perusahaan dengan kinerja keuangan yang baik mampu meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan, khususnya investor, karena menunjukkan efektivitas manajemen dalam mengelola aset dan menghasilkan keuntungan. Akan tetapi, dalam praktiknya, tidak semua perusahaan mampu mengelola sumber daya internal secara optimal, sehingga berdampak pada penurunan profitabilitas. Berbagai faktor dapat memengaruhi kinerja keuangan, termasuk green innovation, gender diversity, manajemen asset, dan ukuran perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh green innovation, gender diversity, asset management, dan ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan perusahaan subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2019–2023, baik secara parsial maupun simultan. Kinerja keuangan dalam penelitian ini diukur menggunakan indikator Return on Assets (ROA) sebagai representasi dari efektivitas perusahaan dalam mengelola aset untuk memperoleh laba.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif dan regresi data panel dengan bantuan aplikasi EViews 12. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2019-2023. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 57 perusahaan untuk periode lima tahun, sehingga jumlah observasi sebanyak 285 data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, green innovation, gender diversity, asset management, dan ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap kinerja keuangan. Secara parsial, asset management berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Green innovation berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan. Sedangkan, gender diversity dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
Berdasarkan hasil penelitian, perusahaan diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan aset serta merancang kebijakan green innovation secara lebih strategis dan terarah. Informasi terkait kebijakan tersebut juga perlu disampaikan secara transparan oleh perusahaan melalui laporan tahunan dan keberlanjutan agar dinilai positif dan meningkatkan kepercayaan investor. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk menggunakan indikator kinerja keuangan lain seperti Return on Equity atau Net Profit Margin, serta menambahkan variabel dan sektor yang berbeda. Sedangkan bagi investor, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menilai efisiensi pengelolaan aset sebagai indikator utama dalam mengevaluasi prospek keuangan perusahaan makanan dan minuman.