Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi perempuan dalam pemberitaan kasus pencabulan di sekolah yang dimuat oleh portal berita CNN Indonesia, dengan menggunakan pendekatan Analisis Wacana Kritis Theo van Leeuwen. Fokus utama penelitian adalah mengidentifikasi pola inklusi dan eksklusi dalam pemberitaan, serta bagaimana strategi wacana tersebut membentuk konstruksi sosial terhadap korban perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif- deskriptif dengan pendekatan analisis wacana kritis, di mana empat berita yang berkaitan dengan kasus pencabulan di lingkungan sekolah dipilih sebagai bahan kajian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan sebagai korban kekerasan seksual sering kali direpresentasikan dalam posisi pasif, lemah, dan tanpa suara. Strategi eksklusi seperti pasivasi dan nominalisasi mengaburkan peran pelaku dan meminggirkan pengalaman korban, sementara strategi inklusi cenderung menyoroti narasi institusi dan proses hukum tanpa menggambarkan konteks struktural yang memungkinkan kekerasan terjadi. CNN Indonesia meskipun memperlihatkan upaya awal dalam praktik jurnalisme advokasi melalui pelaporan yang konsisten dan kutipan dari lembaga terkait, masih memperlihatkan kecenderungan untuk mereproduksi wacana yang memperkuat marjinalisasi perempuan. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penguatan perspektif gender dalam pemberitaan serta perlunya media memberi ruang lebih besar bagi suara korban agar mampu mendorong perubahan sosial yang lebih adil.
Kata kunci: analisis wacana kritis, Theo van Leeuwen, marjinalitas perempuan, kekerasan seksual, CNN Indonesia, media, representasi.