Ketidaksesuaian antara harapan orang tua dan keinginan anak dalam menentukan arah hidup kerap menjadi hambatan dalam proses pembentukan identitas diri. Banyak individu yang tidak bisa mengekspresikan potensi mereka, terutama ketika tidak mendapatkan dukungan penuh dari lingkungan terdekat, khususnya keluarga. Melalui pendekatan teori Erik Erikson mengenai identity development, karya ini berangkat dari pengalaman pribadi sekaligus refleksi kolektif mengenai konflik internal yang muncul akibat tekanan sosial terhadap pilihan hidup. Karya tugas akhir ini menggunakan pendekatan seni lukis abstrak sebagai medium ekspresi dari role inhibition, yaitu bentuk hambatan ekspresi diri yang disebabkan oleh rasa takut ditolak atau tidak sesuai dengan ekspektasi. Medium ini dipilih karena fleksibilitasnya dalam menyampaikan narasi psikologis dan emosional secara padat dan intuitif dengan metode terapi seni. Karya ini bertujuan menjadi representasi atas krisis identitas dan perjuangan untuk keluar dari belenggu represi menuju kebebasan aktualisasi diri. Dengan demikian, seni bukan hanya menjadi media ekspresi, tetapi juga menjadi terapi seni dan penyembuhan atas konflik identitas yang terpendam.
Kata Kunci: Identitas Diri, Aktualisasi diri, Lukis Abstrak, Role Inhibition