Bandung menghadapi tantangan serius terkait pengelolaan limbah plastik, khususnya Low-Density Polyethylene (LDPE) yang banyak digunakan sebagai kantong belanja dan kemasan makanan. Penelitian ini bertujuan merancang jam tangan berbahan limbah plastik LDPE dengan metode upcycling sebagai merchandise ramah lingkungan yang mendukung konsep ekonomi sirkular. Penelitian ini juga memanfaatkan limbah plastik dari Saung Angklung Udjo, yang dikenal sebagai pusat pelestarian budaya Sunda, untuk diolah menjadi produk bernilai tambah dan berfungsi sebagai merchandise khas yang mempromosikan keberlanjutan lingkungan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan kuesioner kepada konsumen potensial. Teknik analisis data dilakukan dengan pendekatan deskriptif untuk memahami kebutuhan desain yang estetis dan fungsional, serta preferensi konsumen terkait produk ramah lingkungan. Penelitian perancangan ini menghasilkan produk jam tangan berjudul Kala, yang dikembangkan sebagai suvenir edukatif berbasis keberlanjutan dengan memanfaatkan material bambu laminasi (Gigantochloa apus) dan limbah plastik LDPE. Produk ini telah melalui proses validasi oleh ahli dan uji coba lapangan terhadap subjek pelajar usia 13–18 tahun. Hasil validasi menunjukkan kriteria “Sangat Baik” dengan kategori “Layak” dan tindakan “Evaluasi”, sementara uji coba lapangan menunjukkan kriteria “Layak” dengan tindakan “Evaluasi” pula. Hal ini menunjukkan bahwa produk telah memenuhi standar kelayakan sebagai suvenir edukatif, dan tetap terbuka untuk pengembangan lebih lanjut.
Kata Kunci: limbah plastik LDPE, upcycling, jam tangan, Merchandise, Saung Angklung Udjo.