Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki peran penting bagi perekonomian negara. Namun, meningkatnya volume perdagangan menimbulkan tantangan dalam efisiensi operasional pelabuhan. Untuk mengatasi hal tersebut, diterapkan konsep Smart Port (Pelabuhan Pintar) dengan mendukung teknologi 5G yang menawarkan kecepatan tinggi dan latensi rendah. Penelitian ini merancang jaringan private 5G di Kawasan Industri Petikemas, Pelindo Surabaya dengan menggunakan model propagasi Urban Micro (UMI), frekuensi 26 GHz dan bandwidth 200 MHz, dengan simulasi melalui software Atoll. Pada penelitian ini perencanaan capacity dan coverage, menghasilkan total 2 site gNodeB dengan nilai Synchronization Signal-Reference Signal Received Power (SS-RSRP) sebesar 90,11 dBm dalam kategori Sangat Baik, dan nilai Synchronization Signal-Signal Interference Noise Ratio (SS-SINR) sebesar 25,43 dB dalam kategori Sangat Baik menurut Key Performance Indicator (KPI). Pada Troughput nilai yang dihasilkan adalah 94.748 Kbps atau (92 Mbps) dan termasuk dalam kategori Baik menurut Key Performance Indicator (KPI).