PT Telkom Witel Surabaya Selatan menghadapi permasalahan dalam pengendalian persediaan perangkat Optical Network Terminal (ONT), di mana stok yang tersedia sering kali melebihi permintaan aktual. Kondisi ini menyebabkan overstock, meningkatnya biaya penyimpanan, dan menurunnya efisiensi operasional. Untuk mengatasi hal tersebut, penelitian ini dilakukan pengendalian persediaan dengan metode Continuous Review System (CRS), menggunakan parameter Reorder Point sebesar 116 unit, Safety Stock 10 unit, dan Order Quantity 464 unit, dengan tingkat layanan sebesar 99,69%. Untuk mendukung efektivitas metode, dilakukan analisis sensitivitas terhadap empat variabel: biaya pemesanan, biaya simpan, biaya kekurangan, dan jumlah permintaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa permintaan dan biaya kekurangan merupakan faktor yang paling sensitif terhadap total biaya persediaan, sedangkan biaya pemesanan memiliki dampak paling kecil. Selanjutnya, penerapan metode CRS menghasilkan penurunan total biaya persediaan dari Rp408.129.062 (biaya aktual) menjadi Rp69.830.864,10 (biaya usulan). Artinya, terjadi efisiensi biaya sebesar Rp338.298.197,90 atau penghematan sebesar 82,91%. Dengan demikian, penerapan pengendalian persediaan yang efisien terbukti mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi
operasional perusahaan.
Kata Kunci: Continuos Review, Overstock, Safety Stock, Optical Network Terminal