Pemerintah desa sebagai ujung tombak pelayanan publik memerlukan sistem informasi yang terintegrasi, efisien, dan mudah diakses oleh masyarakat. Seiring dengan perkembangan digitalisasi layanan publik, dibutuhkan rancangan sistem terpadu yang mampu menyatukan berbagai layanan desa ke dalam satu platform. Penelitian ini bertujuan untuk merancang Enterprise Architecture (EA) bagi pengembangan Super App Smart Village Nusantara versi web dengan menggunakan kerangka kerja TOGAF 10. Studi ini dilakukan pada unit e-Government Service PT Telkom Indonesia Witel Jawa Timur, yang berperan dalam mendukung transformasi digital desa melalui integrasi berbagai layanan berbasis aplikasi. Metode yang digunakan mengikuti tahapan Architecture Development Method (ADM) TOGAF 10 mulai dari preliminary phase hingga fase migration planning. Proses ini menghasilkan berbagai artefak penting seperti katalog, matriks, diagram, dan IT Roadmap. Perancangan enterprise architecture dalam penelitian ini disusun berdasarkan empat dari enam dimensi smart village dari Kementerian Desa PDTT, yaitu smart governance, smart economy, smart people, dan smart living guna memastikan keselarasan dengan arah kebijakan nasional dalam pembangunan desa cerdas. Rancangan ini mencakup tujuh fitur utama yaitu SISDUK, PeDas, SIPAD, SIKUDES, SIPROD, SIKERJA, dan SIPOS. Masing-masing mewakili aspek layanan administratif, partisipatif, edukatif, ekonomi, ketenagakerjaan, dan kesehatan di desa. kebijakan nasional dalam pembangunan desa cerdas. Hasil dari penelitian ini adalah blueprint enterprise architecture dan rencana implementasi teknologi selama lima tahun ke depan, termasuk penyusunan prioritas proyek berdasarkan value dan risk assessment. Rancangan ini diharapkan dapat menjadi pedoman strategis dalam pengembangan layanan digital desa yang terintegrasi, efisien, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat pedesaan Indonesia.