Perempuan berhijab yang merokok kerap menghadapi stigma berlapis, baik sebagai perokok maupun sebagai individu yang membawa simbol religius. Kota Bandung sebagai tempat yang dijadikan penelitian karena stigma terhadap perempuan berhijab merokok masih sangat hidup dikarenakan budaya patriarkis yang kuat dan merupakan topik yang minim dibicarakan oleh orang yang menjadikan urgensi penelitian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi Edmund Husserl (1859-1938) untuk mengungkap makna pengalaman subjektif informan. Data diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap lima informan perempuan berhijab merokok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan menjalani proses negosiasi identitas melalui strategi penyesuaian dri dalam berbagai konteks sosial. Dengan menggunakan Teori Negosiasi Identitas dari (Stella Ting-Toomey & Tenzin Dorjee, 2018), ditemukan bahwa ketiga unit analisis identitas budaya keanggotaan sosiokultural, identitas peran keluarga, dan Atribut Identitas Pribadi saling terkait dalam membentuk respons terhadap stigma sosial. Informan cenderung menyembunyikan kebiasaan merokok di lingkungan yang konservatif namun lebih terbuka dalam ruang yang dianggap aman. Penelitian ini menunjukkan bahwa identitas bukanlah kategori tunggal yang tetap, melainkan hasil dari proses adaptif yang dinamis dalam interaksi sosial.
Kata Kunci: Perempuan, Perempuan Berhijab Merokok, Identitas, Negosiasi Identitas. Fenomenologi.