Second account dalam Instagram atau akun alternatif memiliki tujuan untuk menyampaikan isi dan perasaan yang tidak bisa diungkapkan oleh pengguna secara bebas. Namun dengan adanya penggunaan second account ini, menimbulkan adanya pengelolaan privasi yang berbeda pada second account Instagram dan mempengaruhi tingkat kontrol yang dirasakan mahasiswa terhadap privasi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana pengaturan privasi yang berbeda pada penggunaan second account Instagram memengaruhi tingkat kontrol yang dirasakan mahasiswa Telkom University terhadap privasi mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Privacy Management penggunaan second account dianalisis berdasarkan aspek – aspek Teori Communication Privacy Management dari Sandra Petronio. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi kepada 7 informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa menjadikan second account sebagai ruang yang lebih aman dan nyaman untuk mengekspresikan diri, membagikan informasi emosional, serta mengelola hubungan interpersonal dengan lebih bebas. Pengaturan privasi dilakukan melalui penerapan batasan pribadi, seleksi audiens, kontrol terhadap jenis informasi yang dibagikan. Ketika terjadi gangguan seperti penyebaran informasi tanpa izin (privacy turbulence), pengguna akan mengevaluasi dan menyesuaikan ulang strategi privasinya. Dengan demikian, second account tidak hanya menjadi media ekspresi bebas, tetapi juga merupakan bentuk manajemen privasi digital yang mencerminkan kesadaran dan kontrol mahasiswa atas informasi pribadi mereka di tengah lingkungan media sosial yang dinamis.